Kamis, 12 April 2012

Kisah burung dan sangkarnya



Pada suatu hari ada seorang petani yang menemukan seekor burung yang tergelatak di tanah dengan luka tembak di sayapnya.
Kemudian sang petani itu membawa pulang burung itu dan mengobatinya.
Ke esok harinya pun sang petani mencari kayu dan membuatkan sebuah sangkar untuk burung yang sedang terluka itu.
Sangkar selama ini merasa bahwa dirinya hanya dirugikan dengan keberadaan si burung karena burung itu buang air di dirinya.
Setelah beberapa minggu kemudian burung itu sembuh dan si burung merasa bahwa dirinya dirugikan dikurung di dalam sangkar karena dia tidak dapat terbang bebas dan melihat keindahan dunia.
Suatu hari si burung berpikir bahwa dia akan bahagia bila dia dapat terbang bebas dan dapat keluar dari sangkarnya.
Dan sangkar pun juga berpikir bahwa dia pasti akan bahagia bila di dalam dirinya tidak ada si burung karena dengan begitu tidak akan ada yang buang air di dirinya lagi.
Burung dan sangkar pun sama - sama mengatakan keinginannya tapi yang menentukan nasib mereka adalah si petani.
Apakah si burung akan bisa terbang tinggi dan dibebaskan dari sangkar? hanyalah petani yang dapat memutuskannya.
Dan begitu juga untuk sangkar.
Apakah sangkar akan bisa hidup sendiri dan tanpa ada burung yang mengotori dirinya? hanyalah petani yang bisa memutuskan
Pada suatu hari burung dan sangkar pun sama - sama marah dan mereka saling menghina satu sama lain.
Adu mulut mereka pun semakin hebat dan membuat si petani bertanya - tanya tentang keributan mereka.
Dan akhirnya burung dan sangkar pun sama - sama memberitahukan keinginannya.
Dan sang petani pun dengan bijaknya mengatakan bahwa mereka tidak boleh berpisah karena mereka sudah berjodoh.Dan petani pun mengatakan bila si burung dibebaskan maka suatu saat dia akan tertembak lagi oleh pemburu.
Petani pun mengatakan bahwa sebenarnya di dalam sangkar adalah tempat yang paling untuk si burung.
Dan petani pun mengatakan kepada sangkar bahwa dia sudah berjodoh dengan burung.
Petani mengatakan seandainya saja si burung dibebaskan pasti sangkar sudah tidak ada karena kayunya akan digunakan untuk kayu bakar karena bila tidak ada burung maka kegunaan sangkar sudah tidak ada gunanya.
Akhirnya burung dan sangkar pun sama - sama mengerti dan akhirnya mereka saling meminta maaf.
Dan akhirnya mereka mengetahui bahwa sebenarnya hidup mereka sudah dipenuhi dengan rahmat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

##jangan Sampai ktinggalan##