1 Samuel 1:20 Maka setahun kemudian mengandunglah Hana dan
melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamai anak itu Samuel, sebab
katanya: "Aku telah memintanya dari pada TUHAN."
Samuel
adalah seorang nabi besar yang dikenal di sepanjang jaman sampai dengan
sekarang ini. Kalau melihat kisah dari kehidupan Samuel, kita akan dapat
belajar bahwa Samuel dilahirkan melalui pergumulan yang sangat panjang
dan berat oleh seorang ibu yang bernama Hana. Sebelum Samuel lahir,
Hana begitu tertekan, tersiksa dan selalu menangis karena dinyatakan
mandul dan tidak bisa memiliki anak. Namun, karena kesetiaan Hana untuk
bergumul terhadap masalahnya ini, maka Tuhan berbelaskasihan kepadaNya
dan memberikan seorang anak dan diberi nama Samuel yang artinya : “Aku
telah memintanya daripada Tuhan.”
Walaupun Hana telah
bertahun-tahun meminta seorang anak kepada Tuhan dengan penuh derita,
tetapi Hana tidak lupa kepada sang Pemberi. Hana mengembalikan dan
mempersembahkan anak tersebut kepada Tuhan (1 Samuel 1:28) sebab
pikirnya, pasti Tuhan akan memberikan lebih banyak lagi anak bagi
keturunannya. Sebuah komitmen seorang hamba Tuhan yang begitu luar
biasa. Walaupun sudah memiliki, tetapi Hana masih mau mengorbankan
perasaannya untuk melepas Samuel kepada Tuhan.
Bagaimana
dengan kita? Sudahkah kita menerima apa yang kita pinta dan memuliakan
Tuhan? Ketika meminta sesuatu kepada Tuhan dan menerimanya, ada begitu
banyak orang serta merta melupakan Tuhan. Kesenangan, suka cita dan
luapan kegembiraan yang keluar dari dirinya segera mengalahkan
segalanya. Segala sesuatu yang telah diberikan kepada kita serta merta
membuat kita lupa kepada sang Pemberi dengan mengucap syukur kepadaNya.
Pertolongan Tuhan yang begitu luar biasa terjadi di dalam kehidupan
kita, dilupakan begitu saja. Sama seperti kisah sepuluh orang kusta yang
telah disembuhkan oleh Yesus, hanya satu yang kembali memuliakan nama
Tuhan (Lukas 17:12-19). Kita harus belajar dari Hana yang tidak hanya
mau meminta, tetapi juga mau berkorban. Kita harus melihat bahwa segala
sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah
kemuliaan sampai selama-lamanya (Roma 11:36), sehingga kita dapat
melakukan hal seperti yang dilakukan Hana. Kita tidak menjadikan yang
dimiliki sebagai hal yang harus dipertahankan, tetapi dipergunakan untuk
kemuliaan nama Tuhan. Segala harta, jabatan, kekayaan, waktu, anak, dan
lain sebagainya yang diberikan Tuhan kepada kita harus kita katakan :
“semuanya aku telah minta dari Tuhan”, dan kita kembalikan kepadaNya
untuk kemuliaan nama Tuhan. Terpujilah nama Tuhan. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
##jangan Sampai ktinggalan##