Hati manusia seperti kendi tidak ada yang bisa melihat isinya sehingga
kejernihannya hanya dapat dilihat dari apa yang dikeluarkannya
Tidur juga adalah berkat, karena itu jangan bawa pekerjaan dan beban pikiran dalam tidurmu supaya kamu menikmati berkatNya
Kita di ciptakan Tuhan saling berpasangan, jadi jangan risau jika kamu dihianati.
Jangan mengabaikan dia yg peduli padamu, suatu hari kamu akan kehilangan
dia hanya karena kamu terlalu sibuk dgn dia yg tak peduli.
Setiap orang dapat mencapai kejayaan dalam hal apa saja, asalkan ia sangat menyukai pekerjaan yang dilakukan
Waktu sedang jaya kita merasa banyak teman di sekeliling kita.
Waktu sedang berkuasa kita Percaya Diri melakukan apa saja.
Waktu tak Berdaya barulah kita sadar siapa saja sahabat sejati yang ada.
Istilah tidak ada waktu, jarang sekali merupakan alasan yang jujur,
karena pada dasarnya kita semuanya memiliki waktu 24 jam yang sama
setiap harinya. Yang perlu ditingkatkan adalah membagi waktu dengan
lebih cermat.
Orang yang berhasil
akan mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan, dan
akan mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu cara yang berbeda.
jika kita merubah pikiran...hal yang tak mungkin bisa jadi mungkin...so...tetap semangat...
Jika kamu tak bisamenjadi PENSIL tuk menulis kebahagiaan seseorang, jadilah PENGHAPUS tuk menghilangkan kesedihannya.
Pahamilah setiap kata nasihat yg diucapkan oleh sahabatmu. Mereka mengatakan itu karena mereka peduli terhadapmu —
HARIMAU PUN TAK KAN MAU MEMAKAN ANAKNYA SENDIRI...TAPI MENGAPA BANYAK ORANG YANG TEGA MENYAKITI TEMAN SENDIRI...
Sahabat sejati adalah mereka yg mengerti masa lalumu, percaya dengan masa depanmu, dan mereka yg menerima kamu apa adanya kamu
PENCURI IMPIAN
Ada seorang gadis muda yang sangat suka menari. Kepandaiannya menari
sangat menonjol dibanding dengan rekan-rekannya, sehingga dia seringkali
menjadi juara di berbagai perlombaan yang diadakan. Dia berpikir,
dengan apa yang dimilikinya saat ini,
suatu saat apabila dewasa nanti dia ingin menjadi penari kelas dunia.
Dia membayangkan dirinya menari di Rusia, Cina, Amerika, Jepang, serta
ditonton oleh ribuan orang yang memberi tepukan kepadanya.
Suatu
hari, dikotanya dikunjungi oleh seorang pakar tari yang berasal dari
luar negeri. Pakar ini sangatlah hebat, dan dari tangan dinginnya telah
banyak dilahirkan penari-penari kelas dunia. Gadis muda ini ingin sekali
menari dan menunjukkan kebolehannya di depan sang pakar tersebut,
bahkan jika mungkin memperoleh kesempatan menjadi muridnya. Akhirnya
kesempatan itu datang juga. Si gadis muda berhasil menjumpai sang pakar
di belakang panggung, seusai sebuah pagelaran tari. Si gadis muda
bertanya: “Pak, saya ingin sekali menjadi penari kelas dunia. Apakah
anda punya waktu sejenak, untuk menilai saya menari? Saya ingin tahu
pendapat anda tentang tarian saya”. “Oke, menarilah di depan saya selama
10 menit”, jawab sang pakar.
Belum lagi 10 menit berlalu, sang
pakar berdiri dari kursinya, lalu berlalu meninggalkan si gadis muda
begitu saja, tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Betapa hancur si
gadis muda melihat sikap sang pakar. Si gadis langsung berlari keluar.
Pulang ke rumah, dia langsung menangis tersedu-sedu. Dia menjadi benci
terhadap dirinya sendiri. Ternyata tarian yang selama ini dia
bangga-banggakan tidak ada apa-apanya di hadapan sang pakar. Kemudian
dia ambil sepatu tarinya, dan dia lemparkan ke dalam gudang. Sejak saat
itu, dia bersumpah tidak pernah akan menari lagi.
Puluhan tahun
berlalu. Sang gadis muda kini telah menjadi ibu dengan tiga orang anak.
Suaminya telah meninggal. Dan untuk menghidupi keluarganya, dia bekerja
menjadi pelayan dari sebuah toko di sudut jalan.
Suatu hari, ada
sebuah pagelaran tari yang diadakan di kota itu. Nampak sang pakar
berada di antara para menari muda di belakang panggung. Sang pakar
nampak tua, dengan rambutnya yang sudah putih. Si ibu muda dengan tiga
anaknya juga datang ke pagelaran tari tersebut. Seusai acara, ibu ini
membawa ketiga anaknya ke belakang panggung, mencari sang pakar, dan
memperkenalkan ketiga anaknya kepada sang pakar.
Sang pakar masih
mengenali ibu muda ini, dan kemudian mereka bercerita secara akrab. Si
ibu bertanya, “Pak, ada satu pertanyaan yang mengganjal di hati saya.
Ini tentang penampilan saya sewaktu menari di hadapan anda
bertahun-tahun yang silam. Sebegitu jelekkah penampilan saya saat itu,
sehingga anda langsung pergi meninggalkan saya begitu saja, tanpa
mengatakan sepatah katapun?”
“Oh ya, saya ingat peristiwanya. Terus
terang, saya belum pernah melihat tarian seindah yang kamu lakukan waktu
itu. Saya rasa kamu akan menjadi penari kelas dunia. Saya tidak
mengerti mengapa kamu tiba-tiba berhenti dari dunia tari”, jawab sang
pakar.
Si ibu muda sangat terkejut mendengar jawaban sang pakar.
“Ini tidak adil”, seru si ibu muda. “Sikap anda telah mencuri semua
impian
saya. Kalau memang tarian saya bagus, mengapa anda
meninggalkan saya begitu saja ketika saya baru menari beberapa menit.
Anda seharusnya memuji saya, dan bukan mengacuhkan saya begitu saja.
Mestinya saya bisa menjadi penari kelas dunia. Bukan hanya menjadi
pelayan toko!”
Si pakar menjawab lagi dengan tenang “Tidak …. Tidak,
saya rasa saya telah berbuat dengan benar. Anda tidak harus minum
anggur satu barel untuk membuktidkan anggur itu enak. Demikian juga
saya. Saya tidak harus menonton anda 10 menit untuk membuktikan tarian
anda bagus. Malam itu saya juga sangat lelah setelah pertunjukkan. Maka
sejenak saya tinggalkan anda, untuk mengambil kartu nama saya, dan
berharap anda mau menghubungi saya lagi keesokan hari. Tapi anda sudah
pergi ketika saya keluar. Dan satu hal yang perlu anda camkan, bahwa
Anda mestinya fokus pada impina Anda, bukan pada ucapan atau tindakan
saya.“
“Lalu pujian? Kamu mengharapkan pujian? Ah, waktu itu kamu
sedang bertumbuh. Pujian itu seperti pedang bermata dua. Ada kalanya
memotivasimu, bisa pula melemahkanmu. Dan faktanya saya melihat bahwa
sebagian besar pujian yang diberikan pada saat seseorang sedang
bertumbuh, hanya akan membuat dirinya puas dan pertumbuhannya berhenti.
Saya justru lebih suka mengacuhkanmu, agar hal itu bisa melecutmu
bertumbuh lebih cepat lagi. Lagipula, pujian itu sepantasnya datang dari
keinginan saya sendiri. Tidak pantas Anda meminta pujian dari orang
lain.”
“Anda lihat, ini sebenarnya hanyalah masalah sepele.
Seandainya anda pada waktu itu tidak menghiraukan apa yang terjadi dan
tetap menari, mungkin hari ini anda sudah menjadi penari kelas dunia.”
Mungkin Anda sakit hati pada waktu itu, tapi sakit hati Anda akan cepat
hilang begitu Anda berlatih kembali. Tapi sakit hati karena penyesalan
Anda hari ini tidak pernah bisa hilang selama-lamanya.”
CERITA TENTANG KATAK
Pada suatu hari ada segerombol katak-katak kecil,…. yang menggelar lomba lari
Tujuannya adalah mencapai puncak sebuah menara yang sangat tinggi.
Penonton berkumpul bersama mengelilingi menara untuk menyaksikan perlombaan dan memberi semangat kepada para peserta…
Perlombaan dimulai…
Secara jujur:
Tak satupun penonton benar2 percaya bahwa katak2 kecil akan bisa
mencapai puncak menara.
Terdengar suara:
“Oh, jalannya terlalu sulitttt!!
Mereka TIDAK AKAN PERNAH sampai ke puncak.”
atau:
“Tidak ada kesempatan untuk berhasil…Menaranya terlalu tinggi…!!
Katak2 kecil mulai berjatuhan. Satu persatu…
… Kecuali mereka yang tetap semangat menaiki menara perlahan-
lahan semakin tinggi…dan semakin tinggi..
Penonton terus bersorak
“Terlalu sulit!!! Tak sekatakpun akan berhasil!”
Lebih banyak lagi katak kecil lelah dan menyerah…
…Tapi ada SATU yang melanjutkan hingga semakin tinggi dan
tinggi…
Dia tak akan menyerah!
Akhirnya yang lain telah menyerah untuk menaiki menara. Kecuali
satu katak kecil yang telah berusaha keras menjadi satu-satunya
yang berhasil mencapai puncak!
SEMUA katak kecil yang lain ingin tahu bagaimana katak ini bisa
melakukannya?
Seorang peserta bertanya bagaimana cara katak yang berhasil
menemukan kekuatan untuk mencapai tujuan?
Ternyata…
Katak yang menjadi pemenang itu TULI!!!!
Kata bijak dari cerita ini adalah:
Jangan pernah mendengar orang lain yang mempunyai kecenderungan
negatif ataupun pesimis… .karena mereka mengambil sebagian besar
mimpimu dan menjauhkannya darimu.
Selalu pikirkan kata2 bertuah yang ada.
Karena segala sesuatu yang kau dengar dan kau baca bisa mempengaruhi
perilakumu!
Karena itu:
Tetaplah selalu….POSITIVE!
Dan yang terpenting:
Berlakulah TULI jika orang berkata kepadamu bahwa KAMU tidak bisa
menggapai cita-citamu!
Selalu berpikirlah:
I can do this!
Hati manusia seperti kendi tidak ada yang bisa melihat isinya sehingga kejernihannya hanya dapat dilihat dari apa yang dikeluarkannya
Tidur juga adalah berkat, karena itu jangan bawa pekerjaan dan beban pikiran dalam tidurmu supaya kamu menikmati berkatNya
Kita di ciptakan Tuhan saling berpasangan, jadi jangan risau jika kamu dihianati.
Jangan mengabaikan dia yg peduli padamu, suatu hari kamu akan kehilangan dia hanya karena kamu terlalu sibuk dgn dia yg tak peduli.
Setiap orang dapat mencapai kejayaan dalam hal apa saja, asalkan ia sangat menyukai pekerjaan yang dilakukan
Waktu sedang jaya kita merasa banyak teman di sekeliling kita.
Waktu sedang berkuasa kita Percaya Diri melakukan apa saja.
Waktu tak Berdaya barulah kita sadar siapa saja sahabat sejati yang ada.
Istilah tidak ada waktu, jarang sekali merupakan alasan yang jujur, karena pada dasarnya kita semuanya memiliki waktu 24 jam yang sama setiap harinya. Yang perlu ditingkatkan adalah membagi waktu dengan lebih cermat.
Orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu cara yang berbeda.
jika kita merubah pikiran...hal yang tak mungkin bisa jadi mungkin...so...tetap semangat...
Jika kamu tak bisamenjadi PENSIL tuk menulis kebahagiaan seseorang, jadilah PENGHAPUS tuk menghilangkan kesedihannya.
Pahamilah setiap kata nasihat yg diucapkan oleh sahabatmu. Mereka mengatakan itu karena mereka peduli terhadapmu —
HARIMAU PUN TAK KAN MAU MEMAKAN ANAKNYA SENDIRI...TAPI MENGAPA BANYAK ORANG YANG TEGA MENYAKITI TEMAN SENDIRI...
Sahabat sejati adalah mereka yg mengerti masa lalumu, percaya dengan masa depanmu, dan mereka yg menerima kamu apa adanya kamu
PENCURI IMPIAN
Ada seorang gadis muda yang sangat suka menari. Kepandaiannya menari sangat menonjol dibanding dengan rekan-rekannya, sehingga dia seringkali menjadi juara di berbagai perlombaan yang diadakan. Dia berpikir, dengan apa yang dimilikinya saat ini, suatu saat apabila dewasa nanti dia ingin menjadi penari kelas dunia. Dia membayangkan dirinya menari di Rusia, Cina, Amerika, Jepang, serta ditonton oleh ribuan orang yang memberi tepukan kepadanya.
Suatu
hari, dikotanya dikunjungi oleh seorang pakar tari yang berasal dari
luar negeri. Pakar ini sangatlah hebat, dan dari tangan dinginnya telah
banyak dilahirkan penari-penari kelas dunia. Gadis muda ini ingin sekali
menari dan menunjukkan kebolehannya di depan sang pakar tersebut,
bahkan jika mungkin memperoleh kesempatan menjadi muridnya. Akhirnya
kesempatan itu datang juga. Si gadis muda berhasil menjumpai sang pakar
di belakang panggung, seusai sebuah pagelaran tari. Si gadis muda
bertanya: “Pak, saya ingin sekali menjadi penari kelas dunia. Apakah
anda punya waktu sejenak, untuk menilai saya menari? Saya ingin tahu
pendapat anda tentang tarian saya”. “Oke, menarilah di depan saya selama
10 menit”, jawab sang pakar.
Belum lagi 10 menit berlalu, sang
pakar berdiri dari kursinya, lalu berlalu meninggalkan si gadis muda
begitu saja, tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Betapa hancur si
gadis muda melihat sikap sang pakar. Si gadis langsung berlari keluar.
Pulang ke rumah, dia langsung menangis tersedu-sedu. Dia menjadi benci
terhadap dirinya sendiri. Ternyata tarian yang selama ini dia
bangga-banggakan tidak ada apa-apanya di hadapan sang pakar. Kemudian
dia ambil sepatu tarinya, dan dia lemparkan ke dalam gudang. Sejak saat
itu, dia bersumpah tidak pernah akan menari lagi.
Puluhan tahun
berlalu. Sang gadis muda kini telah menjadi ibu dengan tiga orang anak.
Suaminya telah meninggal. Dan untuk menghidupi keluarganya, dia bekerja
menjadi pelayan dari sebuah toko di sudut jalan.
Suatu hari, ada
sebuah pagelaran tari yang diadakan di kota itu. Nampak sang pakar
berada di antara para menari muda di belakang panggung. Sang pakar
nampak tua, dengan rambutnya yang sudah putih. Si ibu muda dengan tiga
anaknya juga datang ke pagelaran tari tersebut. Seusai acara, ibu ini
membawa ketiga anaknya ke belakang panggung, mencari sang pakar, dan
memperkenalkan ketiga anaknya kepada sang pakar.
Sang pakar masih
mengenali ibu muda ini, dan kemudian mereka bercerita secara akrab. Si
ibu bertanya, “Pak, ada satu pertanyaan yang mengganjal di hati saya.
Ini tentang penampilan saya sewaktu menari di hadapan anda
bertahun-tahun yang silam. Sebegitu jelekkah penampilan saya saat itu,
sehingga anda langsung pergi meninggalkan saya begitu saja, tanpa
mengatakan sepatah katapun?”
“Oh ya, saya ingat peristiwanya. Terus
terang, saya belum pernah melihat tarian seindah yang kamu lakukan waktu
itu. Saya rasa kamu akan menjadi penari kelas dunia. Saya tidak
mengerti mengapa kamu tiba-tiba berhenti dari dunia tari”, jawab sang
pakar.
Si ibu muda sangat terkejut mendengar jawaban sang pakar.
“Ini tidak adil”, seru si ibu muda. “Sikap anda telah mencuri semua
impian
saya. Kalau memang tarian saya bagus, mengapa anda
meninggalkan saya begitu saja ketika saya baru menari beberapa menit.
Anda seharusnya memuji saya, dan bukan mengacuhkan saya begitu saja.
Mestinya saya bisa menjadi penari kelas dunia. Bukan hanya menjadi
pelayan toko!”
Si pakar menjawab lagi dengan tenang “Tidak …. Tidak,
saya rasa saya telah berbuat dengan benar. Anda tidak harus minum
anggur satu barel untuk membuktidkan anggur itu enak. Demikian juga
saya. Saya tidak harus menonton anda 10 menit untuk membuktikan tarian
anda bagus. Malam itu saya juga sangat lelah setelah pertunjukkan. Maka
sejenak saya tinggalkan anda, untuk mengambil kartu nama saya, dan
berharap anda mau menghubungi saya lagi keesokan hari. Tapi anda sudah
pergi ketika saya keluar. Dan satu hal yang perlu anda camkan, bahwa
Anda mestinya fokus pada impina Anda, bukan pada ucapan atau tindakan
saya.“
“Lalu pujian? Kamu mengharapkan pujian? Ah, waktu itu kamu
sedang bertumbuh. Pujian itu seperti pedang bermata dua. Ada kalanya
memotivasimu, bisa pula melemahkanmu. Dan faktanya saya melihat bahwa
sebagian besar pujian yang diberikan pada saat seseorang sedang
bertumbuh, hanya akan membuat dirinya puas dan pertumbuhannya berhenti.
Saya justru lebih suka mengacuhkanmu, agar hal itu bisa melecutmu
bertumbuh lebih cepat lagi. Lagipula, pujian itu sepantasnya datang dari
keinginan saya sendiri. Tidak pantas Anda meminta pujian dari orang
lain.”
“Anda lihat, ini sebenarnya hanyalah masalah sepele.
Seandainya anda pada waktu itu tidak menghiraukan apa yang terjadi dan
tetap menari, mungkin hari ini anda sudah menjadi penari kelas dunia.”
Mungkin Anda sakit hati pada waktu itu, tapi sakit hati Anda akan cepat
hilang begitu Anda berlatih kembali. Tapi sakit hati karena penyesalan
Anda hari ini tidak pernah bisa hilang selama-lamanya.”
CERITA TENTANG KATAK
Pada suatu hari ada segerombol katak-katak kecil,…. yang menggelar lomba lari
Tujuannya adalah mencapai puncak sebuah menara yang sangat tinggi.
Penonton berkumpul bersama mengelilingi menara untuk menyaksikan perlombaan dan memberi semangat kepada para peserta…
Perlombaan dimulai…
Secara jujur:
Tak satupun penonton benar2 percaya bahwa katak2 kecil akan bisa
mencapai puncak menara.
Terdengar suara:
“Oh, jalannya terlalu sulitttt!!
Mereka TIDAK AKAN PERNAH sampai ke puncak.”
atau:
“Tidak ada kesempatan untuk berhasil…Menaranya terlalu tinggi…!!
Katak2 kecil mulai berjatuhan. Satu persatu…
… Kecuali mereka yang tetap semangat menaiki menara perlahan-
lahan semakin tinggi…dan semakin tinggi..
Penonton terus bersorak
“Terlalu sulit!!! Tak sekatakpun akan berhasil!”
Lebih banyak lagi katak kecil lelah dan menyerah…
…Tapi ada SATU yang melanjutkan hingga semakin tinggi dan
tinggi…
Dia tak akan menyerah!
Akhirnya yang lain telah menyerah untuk menaiki menara. Kecuali
satu katak kecil yang telah berusaha keras menjadi satu-satunya
yang berhasil mencapai puncak!
SEMUA katak kecil yang lain ingin tahu bagaimana katak ini bisa
melakukannya?
Seorang peserta bertanya bagaimana cara katak yang berhasil
menemukan kekuatan untuk mencapai tujuan?
Ternyata…
Katak yang menjadi pemenang itu TULI!!!!
Kata bijak dari cerita ini adalah:
Jangan pernah mendengar orang lain yang mempunyai kecenderungan
negatif ataupun pesimis… .karena mereka mengambil sebagian besar
mimpimu dan menjauhkannya darimu.
Selalu pikirkan kata2 bertuah yang ada.
Karena segala sesuatu yang kau dengar dan kau baca bisa mempengaruhi
perilakumu!
Karena itu:
Tetaplah selalu….POSITIVE!
Dan yang terpenting:
Berlakulah TULI jika orang berkata kepadamu bahwa KAMU tidak bisa
menggapai cita-citamu!
Selalu berpikirlah:
I can do this!




















Tidak ada komentar:
Posting Komentar
##jangan Sampai ktinggalan##